Minggu, 21 Juni 2009

Order Reaksi dan Mekanisme Reaksi

Halaman ini menitikberatkan pada hubungan antara order reaksi dan mekanisme dalam beberapa kasus sederhana. Halaman ini menyelidiki apa itu mekanisme, dan konsep tentang langkah penentuan laju reaksi. Halaman ini juga menjelaskan perbedaan antara beberapa istilah yang membingungkan antara “order reaksi” dan “molekularitas reaksi”.

Mekanisme Reaksi

Apa itu mekanisme reaksi?

Dalam perubahaan kimia, beberapa ikatan-ikatan diceraikan dan ikatan-ikatan baru dibentuj. Tidak jarang, perubahan-perubahaan ini begitu rumit untuk dilangsungkan dalam satu langkah sederhana. Melainkan, reaksi sering berlangsung dalam beberapa tahap perubahaan-perubahaan kecil.

Mekanisme reaksi menjelaskan satu atau lebih langkah yang terjadi di reaksi sehingga mampu menggambarkan bagaimana beberapa ikatan tercerai dan terbentuk. Contoh-contoh berikut ini berdasar dari kimia organik yang mudah dimengerti walaupun misalnya Anda tidak terbiasa dengannya.


Reaksi dibawah ini merupakan reaksi 2-bromo-2-metilpropan dengan ion hidroksi dari larutan natrium hidroksi.

Reaksi keseluruhan adalah pergantian atom brom dalam senyawa organik dengan gugus OH.

Hal pertama yang terjadi ialah ikatan karbon-brom dalam komposisi sedikit bercerai menjadi ion-ion:

Ikatan karbon-brom cukup kuat, sehingga reaksi ini berlangsung lambat. Jika ion-ion inti bertumbukan satu dengan yang lainnya, ikatan kovalen akan terbentuk kembali. Tanda anak panah dalam persamaan menunjukkan perpindahan dari sepasang elektron.

Jika terdapat ion hidroksi dalam konsentrasi pekat, ion positif akan memiliki kemungkinan tinggi untuk ditumbuk oleh ion-ion hidroksi. Langkah keseluruhan reaksi akan berlangsung cepat. Ikatan kovalen baru akan dibentuk antara karbon dan oksigen, menggunakan satu dari sepasang elektron kosong dari atom oksigen.

Karena ikatan karbon-oksigen kuat, sekali gugus OH berdempet dengan atom karbon, mereka akan cenderung untuk terus berdempet.

Mekanisme menunjukkan reaksi berlangsung dalam dua langkah dan mengdeskripsikan secara jelas bagaimana langkah-langkah itu berlangsung dalam ikatan-ikatan yang tercerai dan terbentuk. Mekanisme juga menggambarkan bahwa langkah-langkah laju reaksi berbeda -satu lambat dan satunya cepat.

Langkah penentuan laju reaksi

Laju reaksi keseluruhan (dimana pengukurannya diperlukan beberapa eksperimen) dikontrol oleh laju reaksi yang paling lambat. Dalam contoh diatas, ion hidroksi tidak dapat berinteraksi dengan ion positif sampai ion positif terbentuk. Lankah kedua dapat diandaikan dengan reaksi yang menunggu langkah laju reaksi pertama terbentuk.

Langkah reaksi lambat ini disebut juga dengan langkah penentuan laju reaksi.

Sepanjang terdapat beberapa macam laju yang berbeda dari langkah-langkah, ketika kita mengukur laju suatu reaksi, sebenarnya kita mengukur langkah penentuan laju reaksi.

Mekanisme reaksi dan order reaksi

Contoh-contoh yang kita gunakan pada halaman ini merupakan contoh yang sederhana dimana reaksi berlangsung dalam order 0, 1 atau 2. Dimana langkah reaksi lambat berlangsung sebelum langkah-langkah reaksi cepat lainnya.

Contoh 1

Mekanisme dibawah ini merupakan mekanisme yang telah kita bahas. Bagaimana kita tahu mekanisme berlangsung seperti ini?

Dengan melakukan eksperimen laju reaksi, kita dapat menemukan persamaan laju sebagai berikut :

Reaksi ini berorder satu terhadap senyawa organik dan beroder nol terhadap ion hidrokis. Konsentrasi dari ion hidroksi tidak mempengaruhi laju reaksi keseluruhan.

Bila ion hidroksi mengambil bagian dalam langkah reaksi lambat, peningkatan dari konsentrasi akan mempercepat reaksi. Namun peningkatan konsentrasi ini tidak memiliki perubahaan yang berarti, sehingga konsentrasi ion hidroksi berada dalam bagian langkah reaksi cepat.

Peningkatan konsentrasi ion hidroksi akan mempercepat langkah reaksi cepat, tetapi hal ini tidaklah memberikan pengaruh yang berarti pada laju reaksi keseluruhan. Dimana reaksi keseluruhan ditentukan oleh cepatnya laju reaksi lambat.

Dalam kasus sederhana seperti ini, dimana langkah reaksi lambat merupakan langkah pertama, persamaan laju memberitahukan apa saja yang mengambil bagian dalam laju reaksi lambat. Dalam kasus ini, reaksi berorder satu terhadap senyawa organik.

Hal ini memberikan gambaran terhadap kita bagaimana menentukan kemungkinan mekanisme. Apabila kita ingin menentukan suatu mekanisme, kita perlu mencari lebih banyak bukti-bukti untuk memastikannya. Sebagai contoh, dalam kasus ini kita perlu mendeteksi keberadaan ion positif yang dibentuk pada langkah pertama.

Contoh 2

Sekilas reaksi di bawah ini tampak mirip dengan reaksi di atas. Atom brom digantikan dengan gugus OH pada senyawa organik.

Walaupun begitu, persamaan laju dari reaksi yang terlihat mirip ini cukup berbeda. Dimana mekanisme reaksinya berlainan.

Reaksi ini berorder satu terhadap senyawa organik maupun ion hidroksi. Kedua darinya haruslah mengambil bagian dalam langkah laju reaksi lambat. Reaksi haruslah berlangsung dalam keadaan tumbukan langsung diantara mereka.

Atom karbon yang ditumbuk oleh ion hidroksi memiliki muatan positif dan atom brom memiliki muatan negatif yang dikarenakan oleh perbedaan elektronegatifas diantaranya.

Ketika ion hidroksi mendekat, brom akan tertolak dalam suatu langkah yang mulus.

Molekularitas reaksi

Jika kita mengetahui mekanisme dari suatu reaksi, kita dapat menuliskan persamaan dari suatu rangkaian langkah-langkah yang membentuk reaksi tersebut. Tiap langkah-langkah tersebut memiliki molekularitas.

Molekularitas dari sebuat langkah dapat ditentukan dengan menghitung jumlah dari partikel (molekul, ion , atom atau radikal bebas) yang terlibat dalam langkah tersebut. Sebagai contoh, mari kita lihat mekanisme yang telah kita bahas sebelumnnya:

Langkah ini melibatkan satu molekul yang tercerai menjadi ion-ion. Karena hanya ada satu jenis partikel yang terlibat didalam reaksi, maka reaksi ini memiliki molekularitas 1. Ini dapat dideskripsikan sebagai reaksi unimolekular.

Langkah kedua dari mekanisme melibatkan dua ion yang berinteraksi bersama.


Langkah ini memiliki molekularitas 2 atau disebut juga dengan reaksi bimolekular.

Reaksi lainnya yang telah kita bahas terjadi dalam satu langkah yaitu :

Karena dua jenis partikel terlibat (satu molekul dan satu ion), reaksi ini juga merupakan reaksi bimolekular.

Kecuali reaksi keseluruhan yang terjadi dalam satu langka (seperti reaksi terakhir diatas), kita tidak dapat menentukan molekularitasnya. Kita perlu mengetahui mekanisme dan tiap-tiap langkah reaksi memilki molekuralitasnya sendiri.

Satu hal yang perlu diingat dan sering sekali kita dibingungkan adalah konsep molekularitas tidak sama dengan dengan konsep order reaksi

[+/-] Selengkapnya...

Marie Maynard Daly, wanita Amerika-Afrika pertama dengan gelar Doktor kimia

Marie Maynard Daly adalah wanita Amerika-Afrika pertama yang menerima gelar Ph. D. dalam bidang ilmu kimia. Ayahnya, Ivan C. Daly, kuliah di Universitas Cornell dengan harapan menjadi ahli kimia; namun karena ada masalah keuangan, maka ia tidak dapat menyelesaikan sarjananya. Kemudian ia bekerja sebagai tukang pos dan kemudian menikahi Helen Page. Marie adalah tiga bersaudara. Ia dilahirkan pada tanggal 16 April 1921 di Corona, Queens, New York. Mungkin karena kakeknya yang memiliki perpustakaan luar biasa, dan banyak waktu yang dihabiskan ibunya membacakan buku untuk Marie, maka ia menjadi sangat gemar membaca. Ia diarahkan pada buku-buku ilmu sains dan para ahli kimia, seperti Microbe Hunter (Pemburu mikroba) yang ditulis oleh Paul de Kruif. Ia lulus dari Sekolah Hunter College , yang merupakan sekolah putri di mana wanita muda yang bersemagat mengejar tujuan profesional dididik.


Agar bisa tetap di rumah, Marie Daly melanjutkan pendidikan ke Queens Colege di Flushing, New York, di mana ia lulus dengan magna cum laude pada tahun 1942 dengan gelas sarjana kimia. Ia tetap di Universitas Queens pada tahun berikutnya, bekerja sebagai asisten laboratorium sambil melanjutkan pendidikan di Universitas New York. Pada tahun 1943, ia mendapatkan gelas master dalam bidang kimia. Di bawah pengawasan Mary Letitia Caldwell, yang dikenal dalam penelitian enzim amilase, Daly mendapat gelar Ph. D dalam bidang kimia pada tahun 1947 di Universitas Columbia.

Daly menghabiskan dua tahun berikutnya sebagai dosen di Universitas Howard. Setelah mendapat dana bantuan untuk penelitian post-doktoral dari American Cancer Society (Himpunan Kanker Amerika), ia bergabung dengan A.E. Mirsky di Institut Rockefeller, di mana ia tinggal selama tujuh tahun. Penelitian post-doktoralnya meliputi studi komposisi dan metabolisme inti sel, menetapkan komposisi dasar asam nukleat deoksipentosa, dan menghitung kecepatan pengambilan glisin berlabel oleh komponen inti sel. Akhirnya ia menerima posisi di Universitas Columbia untuk mengajar biokimia pada kuliah kedokteran dan ahli bedah. Di sini ia memulai berkolaborasi dengan Quentin B. Deming. Pada tahun 1960, mereka pindah ke Universitas Yeshiva di fakultas ilmu kedokteran Albert Einstein., dan pada tahun 1971, Daly menjadi profesor rekanan.

Sebagai seorang profesor, penelitian awal Daly adalah mengenai studi metabolisme dinding arteri dan bagaimana proses ini terkait dengan proses penuaan, hipertensi dan aterosklerosis. Kemudian, ia mempelajari pengambilan, sintesis dan distribusi kreatin dalam struktur sel dan jaringan.

Pada tahun 1961, Marie Maynard Daly menikah dengan Vincent Clark. Ia pensiun dari fakultas Ilmu kedokteran Albert Einstein pada tahun 1986, dan pada tahun 1988 ia mendapatkan beasiswa untuk jurusan fisika dan kimia Amerika Afrika di Universitas Queens sebagai memoriam ayahnya.

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 12 Juni 2009

slide atom, periodik, ikatan kimia

[+/-] Selengkapnya...

musik hiburan untukmu


Badai Kini Berlalu.mp3 - Ungu

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 09 Juni 2009

Pembuatan Koloid

Kondensasi

Merupakan cara kimia. Prinsip umum: Terjadinya kondensasi partikel molekular membentuk partikel koloid

Kondensasi partikel → koloid

Reaksi kimia untuk menghasilkan koloid meliputi:

™ Reaksi Redoks

2H2S(g) + SO2(aq) → 3S(s) + 2H2O(l)

™ Reaksi Hidrolisis

FeCl3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)

™ Reaksi Substitusi/Agregasi Ionik
2H3AsO3(aq) + 3H2S(g) → As2S3(s) + 6 H2O(l)

™ Reaksi Penggaraman

Dispersi

Dapat dilakukan dengan cara mekanik maupun dengan cara kimia.

Prinsip umum :

Partikel Besar → Partikel Koloid

Yang termasuk cara dispersi:

Cara Mekanik

Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara penggerusan atau penggilingan.

Cara Busur Bredig

Digunakan untuk membuat sol-sol logam dengan loncatan bunga listrik. Instrument Busur Bredig dapat dilihat pada Gambar 6.12.

™Cara Peptisasi

Cara peptisasi adalah pembutan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan pemeptisasi (pemecah).

Contoh :

  1. Agar-agar dipeptisasi oleh air ; Karet oleh bensin.
  2. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S, Endapan Al(OH)3 olehAlCl3.
Busur Bredig

Busur Bredig

untuk lebih jelasnya mengetahui tentang koloid silakan link di sini

Sifat-Sifat Koloid


Pengelompokan Koloid


[+/-] Selengkapnya...

video larutan

buat nambah ilmu pengetahuan ini ada video yang bisa buat kamu tau tentang larutan elektrolit

[+/-] Selengkapnya...

Lilin Wangi yang Berbahaya Bagi Kesehatan

Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 03-06-2009

lilin-aromaMenurut American Lung Association (ALA) nyala lilin terutama yang beraroma wewangian dan nyalanya tahan lama akan menghamburkan partikel timah, merkuri dan racun lainnya ke udara. Selanjutnya ALA mengingatkan bahwa lilin-lilin yang beraroma eksotis biasanya mempunyai sumbu berkilapan yang terbuat dari timah murni atau campuran yang mengandung timah. Partikel timah yang sangat kecil akan melayang diudara dalam kurun waktu yang lama hingga kemudian akhirnya menempel pada furniture dan karpet yang terpapar untuk disentuh oleh anak-anak, orang dewasa , ataupun binatang peliharaan.

Jika terserap kedalam tubuh dalam jumlah yang melebihi ambang batas emisi lilin-lilin tersebut dapat merusak sistem syaraf, hati dan sistem peredaran darah, terutama pada anak-anak, orang tua, dan pada orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Dampak lainnya lilin-lilin tersebut dapat menghasilkan jelaga berjumlah banyak yang akan merusak furniture dan penghawaan ventilasi.

Dianne Walsh Astry Direktur Eksekutif pada Health House Project, suatu badan pemasyarakatan program pendidikan ALA mengatakan bahwa tanpa disadari, lilin-lilin merupakan penyebab buruknya kualitas udara dalam ruangan. Para pengguna atau konsumen sebaiknya membaca label yang tertera pada produk lilin tersebut agar dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan adanya zat tambahan pada lilin yang dapat membahayakan. Sebaiknya pula hindarkan penempatan lilin pada daerah yang banyak angin, dimana angin dapat lebih menebarkan jelaga dan racun ke udara.

[+/-] Selengkapnya...